Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan Kota Mataram menutup Puskesmas Ampenan. Penutupan ini karena satu petugas medis positif Coronavirus Disease atau Covid-19. Pelayanan kesehatan dialihkan ke fasilitas kesehatan terdekat lainnya.
Informasi dihimpun Suara NTB, petugas medis Puskesmas Ampenan terinfeksi Covid-19 yakni SAKSW. Dia diketahui rutin turun ke lapangan melakukan penelusuran terhadap warga yang diindikasi memiliki kontak erat dengan pasien yang terpapar Covid-19. Selain SAKSW, 10 petugas medis lainnya langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan atau swab di rumah sakit.
Pemeriksaan cepat Corona diberlakukan bagi 70 petugas medis dan non medis di puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr.H.Usman Hadi dikonfirmasi,Jumat, 8 Mei 2020 membenarkan bahwa satu tenaga medis dari Puskesmas Ampenan terpapar Covid-19. Yang bersangkutan diketahui rajin turun ke masyarakat untuk melakukan penelusuran kontak erat pasien positif Corona.
Selain SAKSW, sepuluh petugas medis lainnya juga langsung diswab. Mereka diprioritaskan untuk pengecekan kesehatan karena rutin melakukan tracking atau pelacakan kontak erat pasien positif Covid-19.
“Saya salut sama petugas medis saya ini. Dia rajin turun ke lapangan. Bahkan, dia beli sendiri alat pelindung diri,” kata Usman.
Kecamatan Ampenan termasuk salah satu wilayah dengan tingkat penularan virus Corona terbanyak di Kota Mataram. Usman tidak ingin mengambil resiko 70 petugas medis dan non medis di Puskesmas Ampenan langsung dirapid test. Jika hasilnya reaktif langsung dilakukan isolasi.
Mengantisipasi penyebaran virus sambungnya, Puskesmas Ampenan ditutup. Pelayanan kesehatan dialihkan ke Puskesmas Pejarakan dan Tanjung Karang.
“ Mulai hari ini (kemarin,red) Puskesmas Ampenan saya minta ditutup,” tegasnya.
Petugas medis menjadi pahlawan dalam penanganan Covid-19. Kementerian Kesehatan akan memberikan insentif baik dokter spesialis, dokter umum, perawat dan petugas non medis. Besar insentifnya telah diatur dalam Permenkes. Untuk dokter spesialis mendapat Rp 15 juta, dokter umum dan dokter gigi Rp 10 juta, perawat dan bidan Rp 7,5 juta dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta perbulan.
Usman menambahkan,petugas medis positif Corona langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram.
“ Jam 14.00 Wita kemarin langsung dievakuasi ke rumah sakit kota. Kondisinya sudah membaik,” demikian kata dia. (cem)