MATARAM-Pemerintah Provinsi NTB menyiapkan alternatif asrama haji di Jalan dr Seodjono Lingkar Selatan Mataram sebagai rumah sakit darurat Covid-19.
Rumah sakit alternatif ini nantinya sebagai rumah sakit darurat rujukan khusus untuk menangani pasien yang terinfesi virus corona, terutama jika terjadi lonjakan. Dengan mengalihfungsikan menjadi rumah sakir darurat, pemerintah berharap pemanfaatan asrama haji dapat mempercepat penanganan penyebaran Covid-19 di NTB. “Hal ini adalah langkah pemerintah sebagai kesiapan dan alternatif rujukan bagi pasien agar dapat ditangani secara intensif,”jelas Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi NTB terus berikhtiar meningkatkan pelayanan medis kepada masyarakat. Sehingga diharapkan dengan segera beroperasinya asrama haji sebagai RS darurat akan mempercepat penanganan penyebaran Covid-19 di NTB. “Dengan kapasitas 82 kamar pasien dan 164 tempat tidur, rumah sakit darurat ini akan melayani pasien dengan kriteria OTG dan ODP dengan hasil swab positif, PDP ringan yang terkonfirmasi positif serta pasien positif Covid-19 yang berusia 15 tahun sampai 60 tahun tanpa gejala komobid,” jelas Najam sapaan akrabnya.
“Mari kita semua bekerja sama dan gotong royong, seluruh elemen masyarakat untuk dapat memutus mata rantai penularan virus corona, terutama untuk melindungi orang-orang terdekat kita,”harapnya.
Berdasarkan press release resmi yang disampaikan, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB per 7 Mei 2020, bahwa pasien dengan gejala sedang dan berat tetap dirujuk ke rumah sakit rujukan di seluruh wilayah NTB, baik RS rujukan utama (first line) maupun RS rujukan pendukung (second line). Dengan adanya tambahan rumah sakit darurat Khusus Covid 19 ini, diharapkan semua pasien Covid-19 di NTB mendapatkan tempat perawatan yang baik dan tepat, sehingga bisa mempercepat proses kesembuhannya. (sal)
sumber : https://radarlombok.co.id