SAKRA BARAT, Warta Rinjani—Isniati terpaksa meringis menahan sakit akibat luka-luka yang di sekujur tubuhnya. Perempuan 38 tahun ini mengalami percobaan pembegalan di sekitar Dam Pandan Dure, Sabtu (7/3).
Perempuan yang berasal dari Presak Kewilayahan Borok Toyang Desa Borok Toyang Kecamatan Sakra Barat Lombok Timur ini hampir diambil motornya saat dibegal.
Kepada Warta Rinjani, Isniati menuturkan, awalnya ia berangkat dari Presak dan hendak ke Terare. Ia hendak jemput anak yang sedang bekerja. Namun setiba perjalanannya di Suangi, ada dua orang yang mengikuti.
“Mereka menggunakan pakaian rapi dan berjas memakai motor Satria F,” ucapnya, Minggu (8/3).
Saat dibuntuti dua orang tersebut, tak sedikitpun Isniati merasa curiga. Hanya saja, cerita menjadi berbeda ketika ia sampai disebuah pengkolan sepi sebelum pertigaan menuju Terara. Tiba-tiba saja ia diserempet dari arah kiri.
Isniati yang sadar dirinya ddi bawah ancaman bahaya mencoba menghindar. Sayangnya, dua begal ini sudah lebih dulu melancarkan tendangan saat di atas motor. Tak pelak, ia dan begal inipun terlibat tarik menarik.
“Saya ditendang dari sebelah kiri dan akhirnya saya terjatuh,” tuturnya.
Saat terjatuh itulah ia saya sempat ditarik dan mau diambil motornya. Kontan ia pun berteriak dan didengar oleh ibu-ibu yang berada di sekitar tempat itu. Ibu-ibu ini lantas berteriak meminta tolong kepada warga.
“Dengan teriakan itu warga di sekitar kejadian berhamburan keluar menolong. Dua orang ini memutar sepeda motornya dan kabur ke arah Suangi,” jelasnya.
Meski mengalami luka-luka, Isniati mengaku bersyukur lantaran motornya tidak diambil. Namun akibat kejadian itu, ia mengalami luka-lukan dibagian paha, lutut dan tangan.
Sementara itu, anak korban bernama Iin menambahkan, dengan kejadian itu ia langsung melapor ke Kapolsek Terara melalui sambungan selulernya. Polisi yang mendapat laporan kontan turun ke lokasi kejadian.
“Mendengar ibu mendapat musibah langsung melapor ke Kapolsek Terara, dan malamnya langsung polisi akan tangani,” katanya.
Terpisah, Kapolsek Sakra Barat, IPDA Saeful Hadi mengatakan, pihaknya baru mendengar kejadian itu dan kejadiannya berada di wilayah Kapolsek Terara. Pihaknya tidak akan campur tangan dalam kasus ini karena lokasi kejadian bukan berada di wilayah hukumnya.
“Kami hanya menyerahkan ke Kapolsek di Terara dan Kapolres Lombok Timur. Tapi kami mengimbau agar warga masyarakat kalau berpergian harus berhati –hati,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Terara AKP Tauhid membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, kejadiannya sekitar pukul 18.30 Wita. Pihaknya langsung ke lokasi setelah mendapatkan laporan dari warga.
“Kita harap warga akan lebih berhati-hati jika bepergian. Tapi yang jelas, dari kejadian ini kita akan lebih intensifkan patroli agar kasus serupa tidak terulang,” tegasnya. (sul/yk)
Sumber : wartarinjani.net