KIM Pade Angen– Dalam musyawarah tersebut berhasil mengantarkan Kades Lenek Baru Kecamatan Lenek Khaeri Fathullah, sebagai nakhoda baru FKKD periode 2018-2013. Terpilihnya Khaeri, setelah mengalahkan dua pesaingnya, Nurhadi Muis, SH, Kades Jeruk Manis, Kecamatan Montong Gading, dan Munawir Haris, S.Pd, Kades Rensing Raya Kecamatan Sakra Barat. Sidang pemilihan yang dipimpin Kades tertua, Haji Kemah, A.Ma.Pd., Aikmel Utara, Kades Ketapang Raya, Zulkifli, dan Kades termuda Ahmad Subandi, SE., M.Ak.
Bertempat di Gedung Wanita Lombok Timur (Lotim), Rabu (17/10/2018) berlangsung Musyawarah Daerah (Musda) IV Forom Komunikasi Kepala Desa (FKKD) yang diikuti oleh 196 orang peserta dari 239 Kades. Acara tersebut dibuka Wakil Bupati Lotim, Haji Rumaksi SJ, SH., yang dihadiri oleh pejabat OPD (DPMD) terkait, APDESI NTB, Lembaga NGO dan Stakeholder lainnya.
Ketua FKKD terpilih, Khaeri Fathullah, dalam pengantarnya setelah dinyatakan menang mrengaku siap menegemban amanat yang dipercayakan kepala desa se lotim itru. Adapun program yang sangat urgen untuk laksanakankan secepatnya sesuai apa yang disampaikan ketua panitia antaranya mengusahakan adanya Sekretaiat Kantor FKKD, adanya advokasi bagi Kades yang tersangkut perkara, mengkomunikasikan terkait dengan masih adanya multitafsir dari Perbup No.6 tahun 2018 tentang pengangkatan dan pemberhentian aparat desa oleh Kades. “Karena itu, mohon kerjasama dari reka-rekan lewat FKKD nantinya,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lotim, Haji Rumaksi SJ, SH., dalam sambutannya menekankan supaya pengurus FKKD yang baru nanti harus betul-betul bersinergi dengan Pemda dengan loyalitas yang tinggi dan mengikuti ritme program Pemda. Kepada para Kades diminta betul-betul tampil sebagai pemimpin tertinggi di desa yang penuh tanggung jawab dan professional.
“Kepala Desa harus buktikan diri sebagai pemimpin yang dapat mengelola potensi sumber daya wilayah yang dipimpinnya. Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan buah dari hasil pembangunan yang membawa kemakmuran dan kesejahteraan,” kata Rumaksi.
Menurut Rumaksi, keberhasilan pembangunan di pedesaan, akan berdampak sangat signifikan bagi keberhasilan pembangunan daerah. Karena itu, menjadi sangat penting adanya progres yang mapan yang berbanding lurus dengan apa yang menjadi program Pemda. Dengan demikian, antara Pemda dan Pemdes terjalin komunikasi aktif, terkoordinasi, dan pelaksanaan program pembangunan dengan kinerja dan sinergitas yang kuat dalam akselerasi pembangunan secara konferehensif di Lotim.
“Kalau pembangunan di desa berhasil, pasti akan berlanjut kepada keberhasilan pembangunan di daerah,” terang Rumaksi.
Kades lanjut Wabup, nantinya harus dengan program yang berimbang. Kades juga tidak hanya terpaku dengan pembangunan infrastruktur fisik saja, namun juga harus melirik potensi yang lainnya seperti halnya dengan program pemberdayaan.
Sementara itu, Khaerul Ihsan, A.Md., sebagai Ketua panitia menyampaikan bahwa, selain besinergi dengan pemda, kepada pengurus FKKD yang baru diminta untuk memiliki komitmen dan kinerja yang tinggi, tampil lebih baik daripada pengurus FKKD sebelumnya. Dan hal yang penting adalah adanya beberapa PR berat dan harus dikoordinasikan dan duduk bersama dengan Pemda untuk mencari solusi demi keadilan, kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan di desa. “Sebagaimana dengan tema yang kita gaungkan dalam Musda IV FKKD tahun 2018 ini ‘Kita Kembalikan Hak-Hak Lokal Desa Menuju Pengelolaan Pembangunan Desa Yang Berintegrita,” kata Khaerul Ihsan. (rdi).
Dikutip dari : https://suararinjaninews.co.id/suara-lotim/khaeri-fathullah-nakhoda-baru-fkkd-lombok-timur/