SELONG — Penganugrahan gelar Pahlawan Nasional kepada Almagfurllah TGKH Zainuddin Abdul Majid (ZAM), yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 10 November 2017 mendatang di Istana Negara, Jakarta, akan diterima oleh puteri tertuanya, Ummi Hj Siti Raihanun, dengan didampingi saudarinya, Ummi Hj Siti Rauhun.
“Dalam aturan Istana, penganugrahan gelar Pahlawan Nasional ini akan diterima oleh anak tertua, yaitu Ummi Hj Siti Raihanun, yang akan didampingi saudarinya, Ummi Hj Siti Rauhun,” kata Ketua PDNW Lotim, HM. Syamsul Luthfi, yang juga cucu pendiri NWDI–NBDI dan NW ini kepada sejumlah media dikediamannya, Selasa kemarin (7/11).
Menurutnya, gelar Pahlawan Nasional yang akan diberikan kepada ZAM, merupakan gelar yang dinanti-natikan oleh pihak keluarga sejak lama. Karena sudah sepantasnya sosok ZAM yang tidak saja berjasa untuk meningkatkan sumber daya manusia di Pulau Lombok, akan tetapi sosok ZAM juga berkiprah bagaimana memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
“Bukti sejarah juga jelas semuanya. Dan kami dari organisasi juga sudah lama menginisiasi masalah ini. Sehingga anugerah ini merupakan proses panjang yang kita lakukan, dan Alhamdulillah proses berbuah manis,” jelas Luthfi.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada ZAM dinilai sangat layak untuk disandangnya. Tokoh nasional yang lahir di Lombok ini merupakan satu-satunya Pahlawan Nasional asal NTB, dari banyak figur yang pernah diajukan. ”Dengan adanya anugerah ini, saya berharap bisa menjadi inspirasi bagi kita,” harapnya.
Terkait pengusulan nama ZAM sebagai nama Bandara International Lombok (BIL)? Menurutnya semua itu diserahkan kepada publik. Meski nama Pahlawan sangat layak untuk dijadikan sebagai nama Bandara maupun nama Perguruan Tinggi Negeri yang ada di daerah itu. ”Saya pikir kalau di NTB juga diberikan nama seperti itu, saya rasa juga bukan hal yang berlebihan. Karena ZAM satu-satunya Pahlawan Nasional yang ada di NTB ini,” tandasnya.
Sementara itu, sejumlah santri NW juga mengaku bangga dengan panganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi sang pendiri NW. “Siapa yang tidak bangga melihat gurunya akan diberikan gelar pahlawan. Sehingga untuk menyambut penganugrahan ini, juga akan dimeriahkan dengan pementasan seni,” kata Hamzan Al Malik, salah satu santri.
Dengan diberikannya gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia, merupakan suatu kebanggaan bagi semua muridnya. Dimana sosok ZAM yang merupakan panutan para santrinya, merupakan pahlawan nyata yang memberantas kebodohan.
“Beliau adalah seorang yang bisa mampu merubah keadaan menjadi lebih baik. Sehingga tidak salah kalau banyak masyarakat yang menyayangi, dan mendapat dukungan gelar pahlawan,” pungkasnya. (cr–wan)
Dikutip: https://radarlombok.co.id/anugerah-pahlawan-nasional-zam-akan-diterima-puterinya.html