“Pembangunan desa saat ini telah menjadi agenda strategis nasional, kucuran anggaran yang melimpah dan berbagai kebijakan lainnya mulai difokuskan kepada desa, termasuk penguatan SDM untuk keterbukaan informasi publik yang digagas Komisi Informasi Daerah NTB.”
Mataram. Radio Arki- Wakil Ketua Komisi Informasi NTB, Najamuddin Amy, mengungkapkan, pada akhir bulan November tahun 2017 mendatang, sedikitnya akan ada ribuan kepala desa se-indonesia yang akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan festival Desa Benderang Informasi Publik (DBIP), di Mataram. Dalam festival itu, ada berbagai perlombaan yang berkaitan dengan desa, termasuk penghargaan kepada desa model DBIP di NTB.
“hasil konfirmasi terakhir, akan ada ribuan kepala desa yang ikut. Jadi kita harapkan ini akan mendapatkan dukungan banyak pihak, terlebih masyarakat NTB. Karena akan banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini.” terangnya, saat dikonfirmasi, www.arkifm.com, Sabtu (4/11) malam kemarin.
Adapun beberapa kegiatan yang menjadi rangkaian seminar itu, diantaranya gelar budaya keterbukaan informasi publik (KIP), lomba cerdas tangkas tentang KIP, dan penganugrahan desa model DBIP.
Dijelaskan, untuk kegiatan utama yaitu seminar nasional dalam festival DBIP, pihaknya akan melibatkan banyak elemen lain selain pemerintah desa. Seperti LSM, organisasi kepemudaan, organisasi perempuan, perguruan tinggi, mahasiswa, OPD lingkup Pemrop NTB, pemkab dan berbagai elemen lainnya. Sementara untuk kegiatan gelar budaya akan ada 16 desa model DBIP di NTB dan delegasi kesenian dari 34 provinsi se-Indonesia yang akan menjadi peserta. Dan untuk menguatkan pemahaman tentang keterbukaan informasi publik di pemerintahan desa, dalam kegiatan itu juga akan ada kegiatan lomba cerdas tangkas KIP, dimana pesertanya adalah PPID desa/kecamatan/kabupaten se-indonesia.
Selain kegiatan itu, sebagai tuan rumah festival nasional tersebut, Komisi Informasi NTB (KI NTB) juga akan memberikan penganugrahan kepada desa model DBIP (desa bendrang informasi publik).
Dalam penganugrahan ini. Kata Najamn, KI NTB akan menjadikan program ini sebagai program percontohan bagi semua desa se-NTB pada khususnya. Dan sejauh ini sudah ada 16 desa yang diambil masing-masing dua desa pada setiap kabupaten yang masuk dalam desa model DBIP tahun 2017. Diantaranya adalah, desa Panda dan desa Leu (Bima), desa Kadindi dan desa Matua (Dompu), desa Baru Tahan dan desa Uma Baringin ( Sumbawa), desa Sapugara Bree dan desa Labuhan Lalar (KSB), desa Rarang Selatan dan desa Kumbang (Lotim), desa Siga Pejalin dan desa Gondang (KLU), desa Motong Gamang dan desa Barebali (Loteng), dan dua desa terakhir dari kabupaten Lombok Barat yaitu desa Senggigi dan desa Peresak.
“itu semua sangat selektif. Sudah ada kriteria untuk dapat menjadi desa model, seperti Daftar Informasi Publik yang sudah harus dimiliki desa, website desa, SOP informasi publik desa, PPID desa, sarana dan prasarana, anggaran dan laporan atau evaluasi dan beberapa kriteria lainnya.”Demikian, Najam. (Unang Silatang. Radio Arki).
By Arki FM Friendly Radio on November 5, 2017 ARKIFM NEWS